
Contoh Soal UKK Bahasa Indonesia Kelas X Semester 2: Panduan Belajar dan Pembahasan Lengkap
Ujian Kenaikan Kelas (UKK) atau Penilaian Akhir Tahun (PAT) Bahasa Indonesia kelas X semester 2 merupakan momen penting bagi siswa untuk mengukur pemahaman materi yang telah dipelajari selama satu tahun ajaran. Untuk mempersiapkan diri dengan baik, latihan mengerjakan contoh soal UKK menjadi kunci utama. Artikel ini akan menyajikan beberapa contoh soal UKK Bahasa Indonesia kelas X semester 2 beserta pembahasan lengkapnya. Contoh soal ini mencakup berbagai materi pokok yang biasanya diujikan, seperti teks negosiasi, debat, biografi, puisi, drama, dan unsur kebahasaan.
A. Teks Negosiasi
Contoh Soal 1:

Bacalah kutipan teks negosiasi berikut:
Penjual: "Selamat siang, Mas. Mau cari apa?"
Pembeli: "Selamat siang, Bu. Saya mau cari sepatu basket."
Penjual: "Oh, ada, Mas. Ini model terbaru, lagi diskon 20%."
Pembeli: "Wah, boleh lihat, Bu?"
Penjual: "Tentu, Mas. Ini silakan dicoba."
Pembeli: "Hmm, modelnya bagus, tapi harganya berapa ya?"
Penjual: "Ini harga awalnya Rp 500.000, Mas. Karena diskon 20%, jadi Rp 400.000."
Pembeli: "Wah, masih agak mahal, Bu. Boleh kurang?"
Penjual: "Ya ampun, Mas. Ini sudah diskon, Mas. Paling kurang jadi Rp 380.000."
Pembeli: "Rp 350.000, Bu. Gimana?"
Penjual: "Aduh, Mas. Belum dapat, Mas. Tambahin dikit lagi, Mas. Rp 370.000 deh."
Pembeli: "Oke deh, Bu. Rp 370.000."
Penjual: "Oke, Mas. Siap."
- Tentukan struktur teks negosiasi di atas!
- Sebutkan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam teks negosiasi tersebut!
- Apa tujuan dari negosiasi tersebut?
Pembahasan:
-
Struktur Teks Negosiasi:
- Orientasi: "Selamat siang, Mas. Mau cari apa?" (Penjual) dan "Selamat siang, Bu. Saya mau cari sepatu basket." (Pembeli)
- Permintaan: "Saya mau cari sepatu basket." (Pembeli)
- Pemenuhan: "Oh, ada, Mas. Ini model terbaru, lagi diskon 20%." (Penjual)
- Penawaran: Dimulai dari "Ini harga awalnya Rp 500.000, Mas. Karena diskon 20%, jadi Rp 400.000." (Penjual) dan dilanjutkan dengan tawar-menawar harga.
- Persetujuan: "Oke deh, Bu. Rp 370.000." (Pembeli) dan "Oke, Mas. Siap." (Penjual)
- Penutup: Dalam contoh ini, penutup tidak tersurat namun dapat diimplikasikan dengan transaksi jual beli yang akan terjadi.
-
Ciri-ciri Bahasa dalam Teks Negosiasi:
- Bahasa persuasif: Digunakan untuk meyakinkan pihak lain, contohnya "Ini model terbaru, lagi diskon 20%."
- Bahasa santun: Menggunakan sapaan yang sopan seperti "Mas" dan "Bu."
- Kalimat deklaratif dan interogatif: Digunakan untuk menyampaikan informasi dan mengajukan pertanyaan.
- Penggunaan konjungsi: Contohnya "tapi," "jadi," "karena."
- Bahasa yang lugas dan mudah dipahami.
-
Tujuan Negosiasi:
Tujuan dari negosiasi tersebut adalah untuk mencapai kesepakatan harga antara penjual dan pembeli terkait pembelian sepatu basket. Pembeli ingin mendapatkan harga yang lebih murah, sementara penjual ingin menjual sepatu dengan harga yang menguntungkan.
B. Debat
Contoh Soal 2:
Bacalah mosi berikut:
"Pendidikan Vokasi Lebih Penting daripada Pendidikan Akademik untuk Menghadapi Era Globalisasi."
- Buatlah argumen pro dan kontra terhadap mosi tersebut!
- Sebutkan etika yang harus diperhatikan dalam debat!
Pembahasan:
-
Argumen Pro (Mendukung):
- Kesiapan Kerja: Pendidikan vokasi fokus pada keterampilan praktis yang dibutuhkan langsung di dunia kerja. Lulusan vokasi lebih siap kerja dan mudah diserap oleh industri.
- Mengurangi Pengangguran: Pendidikan vokasi menghasilkan tenaga kerja terampil yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.
- Inovasi dan Kreativitas: Pendidikan vokasi mendorong inovasi dan kreativitas dalam menciptakan produk dan jasa yang bernilai ekonomi.
- Relevansi dengan Kebutuhan Industri: Kurikulum pendidikan vokasi dirancang sesuai dengan kebutuhan industri, sehingga lulusan memiliki kompetensi yang relevan.
Argumen Kontra (Menentang):
- Landasan Teori yang Kuat: Pendidikan akademik memberikan landasan teori yang kuat, sehingga lulusan memiliki kemampuan analisis dan pemecahan masalah yang lebih baik.
- Pengembangan Pemikiran Kritis: Pendidikan akademik mendorong pengembangan pemikiran kritis, yang penting untuk menghadapi tantangan kompleks di era globalisasi.
- Fleksibilitas Karier: Lulusan pendidikan akademik memiliki fleksibilitas karier yang lebih luas, karena mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dapat diterapkan di berbagai bidang.
- Penelitian dan Pengembangan: Pendidikan akademik berperan penting dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang menjadi motor penggerak kemajuan di era globalisasi.
-
Etika dalam Debat:
- Menghormati Pendapat Lawan: Mendengarkan dengan seksama dan menghargai argumen yang disampaikan oleh tim lawan, meskipun tidak setuju.
- Menyampaikan Argumen dengan Sopan: Menggunakan bahasa yang santun dan tidak menyerang pribadi lawan.
- Berbicara dengan Jelas dan Terstruktur: Menyampaikan argumen dengan jelas, terstruktur, dan didukung oleh bukti yang valid.
- Tidak Memotong Pembicaraan Lawan: Memberikan kesempatan kepada lawan untuk menyampaikan argumennya tanpa interupsi.
- Menjaga Emosi: Mengendalikan emosi dan tidak terpancing oleh provokasi.
- Menerima Kekalahan dengan Lapang Dada: Mengakui kekalahan jika memang argumen tim lawan lebih kuat.
C. Biografi
Contoh Soal 3:
Bacalah kutipan teks biografi berikut:
"Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan B.J. Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau adalah seorang insinyur dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Habibie dikenal karena kontribusinya yang besar dalam bidang teknologi penerbangan. Beliau pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB) di Jerman dan berhasil mengembangkan berbagai teknologi penerbangan. Setelah kembali ke Indonesia, Habibie mendirikan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) yang kemudian berganti nama menjadi PT. Dirgantara Indonesia. Beliau juga dikenal sebagai sosok yang cerdas dan visioner."
- Sebutkan informasi penting yang terdapat dalam kutipan teks biografi tersebut!
- Tentukan struktur teks biografi yang terdapat dalam kutipan tersebut!
Pembahasan:
-
Informasi Penting:
- Nama lengkap: Bacharuddin Jusuf Habibie
- Nama panggilan: B.J. Habibie
- Tempat dan tanggal lahir: Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936
- Profesi: Insinyur dan politikus
- Jabatan: Presiden Republik Indonesia ke-3
- Kontribusi: Pengembangan teknologi penerbangan
- Riwayat pekerjaan: Messerschmitt-Bölkow-Blohm (MBB), Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN)/PT. Dirgantara Indonesia
- Karakteristik: Cerdas dan visioner
-
Struktur Teks Biografi:
- Orientasi: Kalimat pertama "Bacharuddin Jusuf Habibie, atau yang lebih dikenal dengan B.J. Habibie, lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936" merupakan bagian orientasi yang memperkenalkan tokoh.
- Kejadian Penting: Kalimat selanjutnya "Beliau adalah seorang insinyur dan politikus Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia yang ketiga" dan seterusnya menceritakan kejadian-kejadian penting dalam kehidupan tokoh, seperti kontribusinya dalam bidang teknologi penerbangan, riwayat pekerjaan, dan pendirian IPTN.
- Reorientasi: Dalam kutipan ini, reorientasi tidak tersurat. Reorientasi biasanya berisi pandangan penulis terhadap tokoh yang diceritakan.
D. Puisi
Contoh Soal 4:
Bacalah puisi berikut:
Ibu
Karya: D. Zawawi Imron
Kalau aku merantau lalu datang waktu,
kuingat ibu,
bukan nasibku,
karena di tangan ibu ada surga.
Kalau aku berlayar lalu datang badai,
kuingat ibu,
bukan sahabat,
karena di hati ibu ada telaga.
Kalau aku hilang arah lalu datang musuh,
kuingat ibu,
bukan harta,
karena di kaki ibu ada pelita.
- Tentukan tema puisi tersebut!
- Sebutkan majas yang terdapat dalam puisi tersebut dan berikan contohnya!
- Jelaskan makna dari larik "karena di tangan ibu ada surga"!
Pembahasan:
-
Tema Puisi:
Tema puisi tersebut adalah cinta dan kasih sayang seorang anak kepada ibunya. Puisi ini menggambarkan bagaimana sosok ibu selalu menjadi tempat berlindung dan sumber kekuatan bagi anaknya dalam menghadapi berbagai kesulitan hidup. -
Majas dalam Puisi:
- Metafora: "Di tangan ibu ada surga" (surga adalah kebahagiaan dan ketenangan yang diberikan oleh ibu). "Di hati ibu ada telaga" (hati ibu adalah sumber ketenangan dan kedamaian). "Di kaki ibu ada pelita" (kaki ibu adalah petunjuk dan penerang jalan hidup).
- Repetisi: Pengulangan kata "Ibu" dan "Kalau aku" menekankan pentingnya sosok ibu dalam kehidupan penyair.
-
Makna Larik "karena di tangan ibu ada surga":
Larik ini bermakna bahwa kebahagiaan dan ketenangan sejati dapat ditemukan dalam kasih sayang seorang ibu. Ibu adalah sosok yang memberikan cinta tanpa syarat, perhatian, dan perlindungan kepada anaknya. Kasih sayang ibu inilah yang memberikan rasa nyaman, aman, dan bahagia, seperti berada di surga.
E. Drama
Contoh Soal 5:
Bacalah kutipan naskah drama berikut:
(Di sebuah ruang kelas, dua orang siswa, Andi dan Budi, sedang berdebat.)
Andi: "Aku tetap tidak setuju dengan pendapatmu. Menurutku, belajar daring itu lebih efektif daripada belajar tatap muka."
Budi: "Kenapa kamu berpikir begitu? Justru menurutku, belajar tatap muka itu lebih efektif karena kita bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-teman."
Andi: "Tapi dengan belajar daring, kita bisa belajar kapan saja dan di mana saja. Materi pelajaran juga lebih mudah diakses."
Budi: "Memang benar, tapi belajar daring juga punya banyak kendala. Sinyal internet yang tidak stabil, kurangnya interaksi sosial, dan mudah terdistraksi."
Andi: "Itu semua tergantung pada diri kita masing-masing. Kalau kita bisa disiplin dan fokus, belajar daring juga bisa efektif."
Budi: "Aku tetap berpendapat bahwa belajar tatap muka lebih efektif. Kita bisa bertanya langsung kepada guru jika ada materi yang tidak kita pahami."
- Tentukan unsur intrinsik yang terdapat dalam kutipan naskah drama tersebut (tema, tokoh, latar, alur)!
- Sebutkan ciri-ciri bahasa yang digunakan dalam naskah drama tersebut!
Pembahasan:
-
Unsur Intrinsik Drama:
- Tema: Perdebatan tentang efektivitas belajar daring dan belajar tatap muka.
- Tokoh: Andi (pro belajar daring) dan Budi (pro belajar tatap muka).
- Latar: Ruang kelas.
- Alur: Alur maju, dimulai dari perdebatan antara Andi dan Budi tentang efektivitas belajar daring dan tatap muka.
-
Ciri-ciri Bahasa dalam Naskah Drama:
- Dialog: Naskah drama didominasi oleh dialog antar tokoh.
- Bahasa sehari-hari: Menggunakan bahasa yang mudah dipahami dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari.
- Kalimat langsung: Menggunakan kalimat langsung untuk menggambarkan percakapan antar tokoh.
- Kata ganti orang: Menggunakan kata ganti orang seperti "aku," "kamu," "kita."
- Kata sapaan: Tidak ada kata sapaan yang jelas dalam kutipan ini, namun bisa diimplikasikan menggunakan nama tokoh.
F. Unsur Kebahasaan
Contoh Soal 6:
- Jelaskan perbedaan antara konjungsi temporal dan konjungsi kausalitas, berikan contoh masing-masing!
- Buatlah kalimat yang menggunakan kata kerja imperatif!
- Identifikasi kata rujukan dalam kalimat berikut: "Buku itu sangat menarik. Saya sangat merekomendasikannya kepada Anda."
Pembahasan:
-
Perbedaan Konjungsi Temporal dan Kausalitas:
- Konjungsi Temporal: Menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan waktu. Contoh: setelah, sebelum, ketika, saat, sejak, kemudian, lalu.
- Contoh kalimat: Setelah makan, saya akan mengerjakan tugas.
- Konjungsi Kausalitas: Menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan sebab-akibat. Contoh: karena, sebab, akibat, sehingga, oleh karena itu, maka.
- Contoh kalimat: Saya tidak bisa datang karena sakit.
- Konjungsi Temporal: Menghubungkan dua klausa atau lebih yang memiliki hubungan waktu. Contoh: setelah, sebelum, ketika, saat, sejak, kemudian, lalu.
-
Kalimat Imperatif:
- Contoh: Kerjakan soal ini dengan teliti!
- Contoh: Bacalah buku ini sampai selesai!
-
Kata Rujukan:
- Dalam kalimat "Buku itu sangat menarik. Saya sangat merekomendasikannya kepada Anda," kata rujukan adalah -nya pada kata "merekomendasikannya." Kata "-nya" merujuk kepada "Buku itu."
Dengan mempelajari contoh soal UKK Bahasa Indonesia kelas X semester 2 di atas beserta pembahasannya, diharapkan siswa dapat lebih memahami materi pelajaran dan mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi ujian. Selain contoh soal di atas, siswa juga disarankan untuk memperbanyak latihan soal dari berbagai sumber dan aktif bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang dipahami. Selamat belajar dan semoga sukses!